EKBIS  

Tempo Bukukan Kenaikan Laba 44 Persen Tahun 2024

Kiri ke kanan: Adeliesna Sari (Direktur), A.A. Gde Bagus Wahyu Dhyatmika (Direktur), Arif Zulkifli (Direktur Utama), Budi Setyarso (Direktur), Sebastian Kinaatmaja (Direktur).
Kiri ke kanan: Adeliesna Sari (Direktur), A.A. Gde Bagus Wahyu Dhyatmika (Direktur), Arif Zulkifli (Direktur Utama), Budi Setyarso (Direktur), Sebastian Kinaatmaja (Direktur).

RIENEWS.COM – PT Tempo Inti Media Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan yang sangat baik sepanjang 2024. Pertumbuhan tersebut antara laian didukung oleh pendapatan dari dua lini strategis, yakni sirkulasi digital dan cetak produk jurnalistik, serta pendapatan unit bisnis digital rintisan. Naiknya sirkulasi digital dan cetak secara bersamaan merupakan fenomena yang menarik di tengah tren penurunan sirkulasi cetak media massa.

“Naiknya sirkulasi ini diraih berkat dukungan yang kuat dari pembaca dan mutu jurnalisme Tempo yang terus dijaga,” kata Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk., Arif Zulkifli dalam pemaparan publik seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Tempo Inti Media Tbk, di Gedung Tempo, Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025.

Dalam RUPST 2025 manajemen Tempo melaporkan perseroan berhasil mempertahankan tren kinerja positif dengan meraih pendapatan sebesar Rp 253,78 miliar; atau tumbuh 17,07 persen dari pendapatan 2023 yang sebesar Rp 216,76 miliar. Kenaikan itu membuat Tempo mampu menggenjot laba bersih dari Rp 1,51 miliar pada 2023 menjadi Rp 2,18 miliar pada 2024; atau tumbuh 44,37 persen.

Kenaikan pendapatan perusahaan disumbang oleh kenaikan pendapatan majalah dan iklan majalah dari Rp 121,22 miliar pada 2023 menjadi Rp 123,49 miliar (1,87 persen); barang cetakan dari Rp 45,33 miliar menjadi Rp 83,48 miliar (84,16 persen); jasa rumah kreatif dari Rp 8,4 miliar menjadi Rp 11,22 miliar (33,57 persen), dan TV Tempo dari Rp 3,92 miliar menjadi Rp 8,38 miliar (113,77 persen).

Sementara penurunan pendapatan terjadi pada bisnis penyelenggara acara dari Rp 19,47 miliar menjadi Rp 15,22 miliar (21,82 persen); Rombak Media dari Rp 8,92 miliar menjadi Rp 8,03 miliar (9,97 persen); koran dan iklan koran dari Rp 7,26 miliar menjadi Rp 2,14 miliar (70,52 persen); sewa dari Rp 1,19 miliar menjadi Rp 1,14 miliar (4,2 persen); dan kertas dari Rp 837,84 juta menjadi Rp 550,23 juta (34,32 persen).

Sirkulasi Cetak dan Digital Bertumbuh

Arif Zulkifli menjelaskan, performa perusahaan disokong oleh kesuksesan efisiensi dan penambahan pendapatan dari bisnis percetakan Tempo. Di samping itu, ia mengimbuhkan, meskipun selalu mengambil posisi yang sangat kritis terhadap pemerintah, Tempo mampu berdiri tegak dengan dukungan pendapatan dari pelanggan.

“Penurunan pendapatan dari Divisi Iklan bisa kami kompensasi dengan pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan dari lini sirkulasi digital dan sirkulasi cetak.” Selama 2024, pendapatan dari sirkulasi cetak produk jurnalistik Tempo tumbuh 13 persen dibanding 2023, sedangkan pendapatan dari sirkulasi digital tumbuh 43 persen dibanding 2023.

Menurut Arif, selama ini ada asumsi jika sirkulasi digital meningkat, maka sirkulasi cetak akan turun. Tapi pada 2024 ada fakta yang menarik: keduanya naik. Penjelasannya tidak bisa tidak kecuali pada mutu jurnalisme Tempo yang diapresiasi pembaca. “Pencapaian baik di 2024 ini menunjukkan perubahan besar di Tempo melalui single brand berada di jalur yang benar, on the right track,” ujarnya.

Single brand adalah istilah untuk penyatuan platform Majalah, Koran, dan Tempo.co. Dampak positif single brand yang mulai berjalan sejak 17 November 2024 itu berlanjut di 2025. Selama triwulan I 2025, pendapatan dari sirkulasi digital kembali naik 32 persen dibanding triwulan I 2024. Sementara pendapatan dari sirkulasi cetak stagnan.

Artikel lain

Update Data Jemaah Haji 2025 yang Wafat

Tingkatkan Level UMKM, Gubsu Bobby Akselerasi 1.700 UMKM

Sekda Sumut Minta Pemkab dan Pemkot Sediakan Lahan Pembangunan SPPG