UMY Bukukan 90 Jurnal Internasional di Scopus dan Web of Science

Ilustrasi

RIENEWS.COM – Di tahun 2018, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)  membukukan 90 karya tulis dosen di jurnal internasional. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Ke-90 karya tulis tersebut terindeks di dua jurnal internasional, Scopus dan Web of Science.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Internasional UMY, Dr. Achmad Nurmandi mengungkapkan, salah satu misi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah menjadi kampus yang bereputasi international. Untuk mencapai impian tersebut tentu banyak aspek yang perlu di tingkatkan oleh “Kampus Muda Mendunia” (juluka UMY). Salah satunya, meningkatkan kualitas pengajar dengan mendorong mereka untuk memiliki karya tulis berupa penelitian tingkat dunia.

Output penelitian yang paling penting adalah publikasi di jurnal bereputasi internasional dan hak kekayaan intelektual serta hak paten jurnal. Contohnya, i pada Scopus  dan Web of Science sebagai pangkalan data pustaka publikasi internasional,” kata Nurmandi, Kamis 3 Januari 2019.

Baca Berita: Libur Nataru, Volume Kendaraan di Berastagi Meningkat 50 Persen

Pada tahun 2018, sebut Wakil Rektor tersebut, UMY berhasil menembus angka 90 untuk paper yang berhasil dipublikasi di jurnal bereputasi internasional pada Scopus yang menggunakan pengukuran Scimago Journal Rank (SJR). Juga pada pangkalan jurnal internasional yang dikelola oleh perusahaan informasi Thomson Reuters yaitu Web of Science.

“Jika dibandingkan dengan tahun lalu (2017), 90 jurnal (2018) merupakan sebuah peningkatan yang berarti. Oleh karenanya UMY berhasil meningkatkan persentase publikasi jurnal internasional sebanyak 52,5 persen,”  tutur Nurmandi.

Baca Juga: UMY Kini Miliki Laboratorium Molekuler

Dikatannya, jurnal-jurnal tersebut didominasi oleh dosen dari bidang engineering sebanyak 25 persen, material science sebanyak 20persen, medicine dan business sebanyak 15 persen, management and accounting sebanyak 10 persen. Computer science 10 persen, dan  Ilmu Sosial dan ilmu-ilmu dasar sebanyak 15 persen.