“Berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir yang melanda tiga kecamatan terjadi pada Minggu 4 April 2021, sekitar pukul 01.00 WITA,” imbuh Raditya.
Ditegaskannya, BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur mendukung penanganan darurat banjir bandang Flores Timur.
“Tim Reaksi Cepat BNPB dan dukungan logistik akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak. Dukungan logistik yang telah didorong menuju lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, makanan tambah gizi 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah,” jelas Raditya.
Banjir di Malaka
Selain banjir bandang di Flores Timur, wilayah Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, mengalami banjir pada Minggu pagi, 4 April 2021.
“Banjir dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Benenai meluap,” kata Kepala Pusdatin Komunikasi BNPB, Raditya Jati.
Wilayah-wilayah yang terdampak banjir di Kabupaten Malaka, meliputi Kecamatan Malaka Tengah (Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku), Kecamatan Malaka Barat (Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas, Motaulun), Kecamatan Weliman (Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon), Kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan Kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat)
Dampak banjir menyebabkan ratusan rumah warga terendam air dengan ketinggian 1,5 meter.
“TRC BPBD Kabupaten Malaka telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi. Banjir mengakibatkan jembatan penghubung kantor BPBD dengan ibukota Kabupaten Malaka terputus,” kata Raditya. (Red)