SENI  

Jalan Keluar Desy Gitary dari Zona Nyaman

Pameran tunggal ketiga Desy Gitary bertajuk ZONE: Out of Comfort. [Foto Ist]

 Pada tahun 2015-2017, setelah berhenti menjadi penyiar TV, Desy belajar melukis dengan intens di Melbourne dan Bali. Tahun 2017 Desy memutuskan pindah ke Yogya.

RIENEWS.COM – Seniman perempuan Desy Gitary, menggelar pameran tunggal ketiganya. Dia memamerkan sedikitnya 17 karya berbagai medium di Red Base, Sewon, Yogyakarta. Pameran digelar 24 Juni -24 Agustus 2021.

Kali ini, Desy Gitary memasang tajuk “ZONE: Out of Comfort” sebagai judul pamerannya. Lewat karyanya, Desy menunjukkan caranya menangkap karakter, perasaan; kenangan, harapan-impian, penyesalan, ketakutan bahkan trauma.

“Beberapa dari kita, takut untuk melompat keluar dari zona nyaman, beberapa dari kita menciptakan zona nyaman lain dalam kekacauan. Saya pikir, kita harus menunggangi kesedihan, juga bahagia,” begitu  pernyataan Desy.

Desy yang biasanya banyak menggunakan kertas dan arang, kali ini menggunakan kanvas, dinding hingga video sebagai medium berkarya. Sedikitnya ada 6 karya di atas kertas , 9 karya di atas kanvas, satu karya di bidang dinding dan satu video art berdurasi 3 menit 5 detik yang dipamerkannya.

Baca: Memorabilia Wartawan Udin di Hari Kebebasan Pers Internasional

Penulis kuratorial pameran ini,Karina Roosvita menulis “ZONE: Out of Comfort” merupakan sebuah perayaan peristiwa istimewa, di mana seorang Desy Gitary berhasil keluar dari zona nyamannya. Zona nyaman bisa berarti medium ia kenal selama ini, yaitu menggambar dengan arang di atas kertas, ataupun zona nyaman dalam artian tinggal bersama keluarga.

Pameran ini, menurutnya menjadi penanda sebuah fase di mana Desy Gitary menyadari bahwa dirinya berhasil berdiri di atas kaki sendiri dan menjadi sosok yang ia inginkan selama ini. Dia bisa mengerjakan berbagai macam teknik dan medium rupa, seperti menggambar, melukis, atau bahkan membuat video. Seniman yang selalu mencari dan tidak cepat puas dengan pencapaiannya.

Baca Juga: