RIENEWS.COM – Peternak babi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meminta pemerintah setempat menyediakan lahan untuk mengubur babi yang mati karena terserang hog cholera.
Dinas Pertanian dan Peternakan Karo yang melakukan penyisiran di sejumlah wilayah, Senin 25 November 2019, mendapati bangkai babi dibuang di pinggir jalan. Hasil penyisiran yang dilakukan, ditemukan bangkai babi di Jalan Lingkar, Kelurahan Lau Cimba, Kecamatan Kabanjahe.
Di sana, petugas Dinas Pertanian dan Peternakan mendapati bangkai babi yang sudah dalam kondisi membusuk, tergeletak.
Kepala Dinas Peternakan Karo, Metehsa Karokaro Purba mengungkapkan, penyisiran dilakukan merespons laporan masyarakat terkait pembuang bangkai babi. Di kabupaten Karo sudah seribuan n babi mati terserang virus babi (hog cholera).
Simak Berita: Sudah 462 Ekor Babi di Karo Mati Terjangkit Hog Cholera, Kerugian Rp900 Juta
“Kita langsung turun ke lokasi karena adanya laporan warga, dan kita temukan ada lima ekor. Empat ekor indukan dan satu ekor anakan yang dibuang di pinggir jalan dan ada yang di bawah jembatan sungai,” ujar Metehsa.
Untuk mencegah pembuangan bangkai babi, Metehsa mengungkapkan, pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Warga Lau Cimba dikumpulkan di jambur dan diimbau tidak membuang bangkai babinya di sembarang tempat karena dapat menyebarkan virus.
Baca Berita:
Pemkab Karo-BNPB-Pemprov Sumut Evaluasi Relokasi Tahap III Sinabung