4 Jam Diguyur Hujan, Lebak Banjir dengan Ketinggian Air Semeter

Warga terdampak banjir di Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, mengungsi di rumah ibadah. [Foto BNPB | Rienews]

BPBD Lebak turut menginformasikan pos pantau di Jembatan Keong mencatat tinggi muka air 525 cm, dengan debit air sekitar 549 m3/detik.

“Kondisi tersebut mengindikasikan status ‘Awas’,” tulis Muhari dalam keterangan resmi BNPB.

Berdasarkan analisis inaRISK, Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak merupakan 19 kecamatan di Kabupaten Lebak yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

Sementara prakiraan cuaca BMKG, di kedua wilayah tersebut (hari ini) masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada siang hingga sore.

9 Orang Meninggal Tahun 2020

Abdul Muhari mengungkapkan, berdasarkan data BNPB, wilayah Kabupaten Lebak, Banten, sejak 2015 – 2020 telah terjadi 29 bencana banjir.

Banjir terparah tercatat pada Januari 2020. Banjir melanda Kecamatan Sajira hingga menyebabkan kerusakan rumah warga 2.389 unit dan fasilitas umum 45 unit.

“Bencana saat itu juga mengakibatkan sembilan warga meninggal dunia dan dua lainnya hilang,” kata Muhari

Menyikapi bahaya hidrometeorologi, khususnya banjir, di musim hujan ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga.

Beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan di tingkat keluarga, seperti membatasi aktivitas di luar rumah, mematikan arus listrik dengan segera, menghindari saluran air atau gorong-gorong apabila berada di luar rumah serta menyiapkan tas siaga bencana.

Pada kondisi yang mengharuskan evakuasi, setiap warga perlu menerapkan protokol kesehatan selama proses penyelamatan dan di pos pengungsian untuk menghindari Covid-19. (Rep-02)