RIENEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan menyiapkan operasi gabungan (Opsgab) pemulihan kawasan dan pencegahan dampak tambang emas ilegal di Kabupaten Dharmasraya dan Silokek di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo menyatakan Selasa siang (hari ini), 12 November 2019, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo menggelar rapat koordinasi di Gedung BNPB, bersama Gubernur Sumbar dan Jambi beserta Bupati Dharmasraya, Sijunjung, Solok Selatan, Bungo, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan wali kota Jambi. Pangdam I Bukit Barisan, Pangdam II/ Sriwijaya, Kapolda Sumbar, Kapolda Jambi, Danrem 032/Wirabraja, Danrem 042/ Gapu Jambi serta para Dirjen di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR serta Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Mabes Polri.
Rakordimaksudkan untuk persiapan operasi gabungan pemulihan kawasan dan pencegahan dampak tambang emas liar di Kabupaten Dharmasraya dan Silokek.
Operasi ini merupakan tindaklanjut dari kunjungan Doni Monardo ke Bukit Mindawa di Kabupaten Dharmasraya dan Silokek.
Dalam kunjungannya bersama Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Doni Monardo menyebutkan, terdapat kerusakan lingkungan bekas tambang emas liar di Bukit Mindawa dan sekitarnya. Kondisi itu berdampak pada kerusakan ekosistem dan kesehatan masyarakat.
Baca Berita:
Avrist Pahlawan Proteksi Masa Kini
Alumni Bandung Komit Kontribusi Pemikiran Untuk Kemajuan Karo
“Maka dipandang perlu melakukan pemulihan kawasan dan pencegahan terhadap potensi dampak lingkungan lainnya yang dilakukan bersama pemerintah, Pemda, TNI dan Polri,” kata Monardo.
Jenderal TNI bintang tiga asal Sumbar itu, melihat langsung kawasan bekas pertambangan emas ilegal yang menggunakan merkuri sehingga menyebabkan rusaknya lingkungan. Di kawasan tersebut mengalir sungai dari Kabupaten Solok Selatan hingga melintasi Kabupaten Dharmasraya, sehingga dampaknya bisa meluas.
Pencemaran merkuri akan berdampak pada tremor, gangguan motorik, kekebalan tubuh, gangguan syaraf, ginjal dan paru-paru, serta iritasi kulit, mata dan saluran pencernaan.