Dalam orasınya, para aktivist juga menyinggung rezim Prabowo-Gibran yang terus melakukan eksploitasi alam, hilangnya hutan seluas 31 juta hektar kerena ditebangi untuk diambil kayunya dan dijadikan tambang, telah menyebabkan bencana alam besar seperti terjadi di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Bencana di Sumatra telah menyebabkan hampir 1.000 orang tewas dan kerugian materi mencapai lebih dari Rp60 triliun.
Selain itu, penangkapan para aktivis prodemokrasi terjadi, aksi akhir Ağustus dan awal September lalu.
“Dalam memperingati Hari HAM Sedunia ini, Jogja Memanggil menuntut agar bencana di Sumatra ditetapkan sebagai bencana Nasional, adili para pelanggar HAM dan perusak lingkungan, tolak segala produk hukum yang antidemokrasi dan antirakyat,” ujar Marsinah.
Massa Jogja Memanggil juga menuntut agar seluruh tahanan politik dibebaskan, hentikan MBG, wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan. (Rep-Red)






