RIENEWS.COM – Mantan Ketua KPU Karo, Benyamin Pinem menyayangkan sikap Panitia Persatuan Musisi Tradisional Karo (PMTK) yang hanya mengundang salah satu pasangan calon (paslon) Pilkada Karo di perhelatan musik tradisi yang digelar.
Benyamin menegaskan, ada tiga paslon Bupati dan Wakil Bupati Karo menjadi kontestasi di Pilkada Karo 2024.
Terkait hal ini, Benyamin Pinem menyatakan, Bawaslu Karo dapat melakukan penelusuran atas kehadiran salah satu paslon Bupati dan Wakil Bupati Karo 2024 di acara tersebut.
“Bawaslu Karo sudah bisa melakukan penelusuran atas kehadiran paslon Bupati dan Wakil Bupati Karo di acara PMTK berlangsung. Mengingat berlangsungnya acara tersebut mengunakan anggaran negara. Walau kedatangan tidak berkampanye di acara tersebut, tetapi bisa diduga membuat kampanye terselubung,” tegas Benyamin Pinem.
Ketua Panitia PMTK, Tedin Sinulaki menjelaskan, Abednego Tarigan turut terlibat dalam pembentukan dan memberikan arahan kepada PMTK. Ini dilakukan Abednego sebelum mantan Deputi 2 Kantor Staff Pesiden tersebut maju di Pilkada Karo 2024, berpasangan dengan Edy Suranta Bukit.
“Bapak Abed yang menunjukkan kami jalan ke kementerian, dan dia juga sebagai Pembina PMTK. Di acara PMTK dari awal pembentukan, sampai sekarang tidak ada campur tangan politik,” tegas Tedin Sinulaki.
PMTK dideklarasikan pada 31 Juli 2024. Pembentukan PMTK, menurut Tedin, dilatari kebutuhan para musisi tradisional Karo untuk berhimpun dalam wadah terstruktur dan berbadan hukum.
“Sebagai musisi tradisional Karo, bersepakat perlu adanya wadah yang bisa menerima semua masukan-masukan dari rekan musisi tradisional dan juga sebagai wadah pelestarian budaya Karo. Maka terbentuklah Persatuan Musisi Tradisional Karo (PMTK), yang kita deklarasikan dan sekaligus pelantikan pengurus PMTK pada 31 Juli 2024,” ungkap Tedin.
Artikel lain
Pilbup Karo 2024, Bawaslu Tegaskan ASN Harus Netral