Sedangkan Saudia Airlines, Anna merinci, dari 132 kloter, ada 16 kloter yang mengalami keterlambatan atau sekitar 11,85 persen.
“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit,” katanya.
Ditegaskannya, evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines terus dilakukan setiap pekan. Saat ini tahap pemberangkatan jemaah memasuki musim puncak atau peak season.
“Ini tentu menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan. Kami minta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh agar problem keterlambatan penerbangan yang masih cukup besar bisa segera diselesaikan dan tidak berkelanjutan,” imbuh Anna.
Pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama sudah usai dengan 229 kloter dengan jumlah 88.987 jemaah. Sementara fase pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua sudah berlangsung sejak 24 Mei 2024 hingga 10 Juni 2024.
Artikel lain
Alasan Jokowi Perintahkan Berhenti Bikin Aplikasi Baru
Tiket.com Sediakan Diskon 30 Persen hingga Cashback Liburan 3G Travel di Asia
Tak Miliki Izin Haji, Arab Saudi Akan Denda Jemaah Rp42 Juta hingga Penjara
Jemaah haji gelombang kedua berjumlah 325 kloter dengan jumlah jemaah lebih dari 124ribu. Jemaah haji gelombang kedua dari berbagai embarkasi di Tanah Air akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. (Rep-02)
Sumber: Kementerian Agama