Terkelin menyatakan, Kutacane wilayah masuk dalam administrasi Pemerintah Provinsi Aceh selama ini melintas, melalui jalan di Kabupaten Karo.
“Daerah Kutacane harus melalui Kabupaten Karo, jalan satu-satunya, akses penghubung jika menuju Kutacane. Nah inilah perlunya segera akses jalan tol jika memang kami ditanya. Sebab sudah tentu sangat-sangat emergency, karena ribuan kendaraan selalu macet melintasi Kota Berastagi. Jika terjadi bencana alam atau yang lainnya,” sebut Terkelin.
Wakil Bupati Dairi Jimmy Andrea Lukita Sihombing menyatakan Pemerintah Kabupaten Dairi mendukung pembangunan jalan to Medan-Berastagi. Alasannya, kemacetan yang terjadi di jalur lintas kawasan Sembahe menuju Kota Medan menyebabkan hasil pertanian dari Dairi, seperti jeruk dan durian, setibanya di Kota Medan tidak laku.
“Karena selama ini banyak masyarakat Dairi mengeluh jika terjadi kemacetan berjam-jam. Karena selama terjebak macat di kawasan mulai dari Sembahe ke Medan barang dagangan tersebut sudah pecah dan penyet buahnya akibat berjam jam dikeranjang,” tegas Jimmy.
Pendapat Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang diwakili Dinas PUPR, berharap percepatan pembangunan jalan tol Medan-Berastagi.
Hasil rapat pembahasan rencana pembangunan jalan tol Medan-Berastagi menyepakati keputusan rencana tersebut akan disampaikan langsung ke Komisi V DPR RI dan Kementerian PUPR.
“Diputuskan, besok, Rabu (5 Desember 2018) kita semuanya dalam rapat ini bersama Komisi D DPRD Sumatera Utara, ICK dan kepala daerah yang sudah dihunjuk akan bersama ke Jakarta menemui Komisi V DPR RI dan Kementerian PUPR tanggal 6-7 Desember 2018. Bahwa akses jalan tol Medan-Berastagi sangat dibutuhkan bagi beberapa kabupaten di Sumatera Utara, plus Provinsi Aceh,” tegas Sutrisno.
Sekretaris Komisi D DPRD Sumatera Utara mengungkapkan, DPRD Sumatera Utara bersama Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara mendesak Pemerintah Pusat untuk menampung segera dana alokasi pembangunan jalan tol Medan-Berastagi.
“Agar tahun 2019 dapat ditampung, ini harapan kita semua,” imbuh Sutrisno.
Usai memimpin rapat, Sutrisno memberikan Compact Disc (CD) kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana sebagai kenang-kenangan. (Rep-01)