EKBIS  

Pemilu, Belanja Pusat Capai Rp96,4 Triliun per Januari 2024

Ilustrasi belanja anggaran. Foto stevepb/pixabay.com.
Ilustrasi belanja anggaran. Foto stevepb/pixabay.com.

RIENEWS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) mencapai Rp96,4 triliun hingga Januari 2024. Capaian tersebut setara dengan 3,9 persen dari pagu belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp2.467,5 triliun.

Angka itu menunjukkan belanja pemerintah pusat Januari 2024 lebih tinggi dibandingkan 2023 dan 2022, meskipun relatif hampir sama dengan situasi tahun 2021.

“Tentu ini menggambarkan tren dari belanja pada Januari, karena tahun Pemilu memang dipengaruhi oleh akselerasi belanja yang berhubungan dengan Pemilu,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara daring, Kamis, 22 Februari 2024.

Ia memaparkan realisasi belanja dari Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp44,8 triliun atau 4,1 persen dari pagu Rp1.090,8 triliun. Terutama kontribusi dari belanja untuk mendukung persiapan Pemilu yang terealisasi sebesar Rp16,5 triliun per 12 Februari 2024.

Selain untuk Pemilu, realisasi belanja K/L termasuk belanja pegawai Rp15,3 triliun untuk pembayaran gaji dan tunjangan ASN/TNI/Polri sebesar Rp10,3 triliun dan tukin, honorarium, lembur mencapai Rp5 triliun. Realisasi belanja barang telah tercapai Rp12,9 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp10,1 triliun dipengaruhi pembayaran BOS dan kegiatan, persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan Pemilu.

Sementara belanja modal telah terealisasi sebesar Rp4,1 triliun pada Januari 2024, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,6 triliun. Kenaikan belanja modal pada tahun 2024 karena meningkatnya belanja sarana prasarana (sarpras) bidang ketahanan dan keamanan Polri serta sarpras kesehatan Kementerian Kesehatan.

Di sisi lain, belanja non Kementerian/Lembaga sebesar Rp51,6 triliun atau 3,8 persen dari pagu APBN 2024 yang sebesar Rp1.376,7 triliun yang dipengaruhi oleh realisasi pembayaran manfaat pensiun. Adapun realisasi transfer ke daerah sebesar Rp87,8 triliun atau 10,2 persen dari total alokasi pada APBN 2024 sebesar Rp857,6 triliun.

Dengan demikian, belanja negara hingga Januari 2024 telah terealisasi sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu belanja APBN 2024 yang sebesar Rp3.325,1 triliun. Belanja negara terserap optimal untuk menopang aktivitas ekonomi, meningkatkan daya beli, dan mendukung agenda pembangunan, di antaranya pengentasan stunting, kemiskinan ekstrem, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), bantuan sosial, Pemilu, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pembiayaan Anggaran On Track

Sementara Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebut pembiayaan anggaran hingga Januari 2024 masih on track. Realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang per Januari 2024 mencapai Rp107,6 triliun atau 16,6 persen dari target APBN sebesar Rp648,1 triliun.

“Kami telah melakukan realisasi pembiayaan sebesar Rp107,6 triliun pada 2024, khususnya bulan Januari. Kalau target APBN setahun adalah Rp648,1 triliun,” ungkap Suahasil.

Ia menjelaskan, pemerintah akan terus mengantisipasi dan memitigasi dinamika pasar keuangan yang mempengaruhi kinerja penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), termasuk sinergi koordinasi dengan Bank Indonesia.

“Nah tentu kami akan terus melakukan pemantauan atas dinamika pasar keuangan supaya kami dalam menerbitkan SBN bisa terus betul-betul secara efisien. Dan kami betul-betul mengantisipasi dan memitigasi seluruh resiko dari kondisi di tingkat global. Kami terus melakukan sinergi dan koordinasi dengan Bank Indonesia,” imbuh dia.

Ia juga menyampaikan pemerintah akan melakukan strategi pembiayaan secara pruden, fleksibel, oportunistik, dan terukur.

Artikel lain

Dugaan Pemilu Curang, 3 Parpol Pengusung AMIN Dukung Hak Angket

Kematian Turun, Komisi II DPR Minta Pemilu Serentak Tetap Dievaluasi

Tak Hanya Bisnis, Perpres Publishers Rights Diharapkan Jurnalis Sejahtera