Duta besar krisis iklim kita perlukan, garda samudra sebagai strategi baru dari poros maritim dunia, 100 persen pesawat mesti siap tempur, alutsista mesti siap tempur dan zero tolerance untuk kecelakaan pada alutsista.
Pertahanan Indonesia di angkatan siber akan kita tingkatkan dan anggaran pertahanan hingga 2 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto). Keamanan mendorong pada profesionalisme kepolisian yang mau tidak mau harus kita lakukan.
Badan siber perlu kita dorong sampai satuan baru di setiap Polda. Untuk TPPO (Tindak pidana Perdagangan Orang), kekerasan perempuan dan anak, tentu kesejahteraan prajurit dan keluarga menjadi begitu penting untuk mendapatkan perhatian. Dan beasiswa kuliah untuk anak prajurit, Bhayangkara yang membutuhkan perlu kita lakukan.
Indonesia garda samudra. We are groot (Kita hebat).”
Capres 01, Anies Baswedan
“Sebagai presiden RI, maka prioritas pertama dan utama adalah memastikan rasa aman pada tiap keluarga dan setiap jengkal tanah Indonesia. Dan itu artinya, kita memastikan bahwa mereka yang diberi tugas untuk mengamankan dipikirkan kesejahteraannya. Memastikan bahwa kenaikan gaji setiap tahun. Memastikan mereka punya rumah dinas. Memastikan kesejahteraannya aman. Sehingga mereka bisa konsentrasi. Siapa itu? TNI, Polri termasuk ASN di bidang pertahanan. Itu kunci nomor satu.
Yang kedua, ketika berbicara tentang menjaga keamanan, maka kita juga berbicara tentang pelibatan kita di kancah internasional. Presiden akan menjadi panglima diplomasi Indonesia di tingkat dunia. Hadir mewarnai, membawa nilai-nilai Indonesia.
Dan seperti juga di debat ini, tidak banyak ruang diberikan untuk berbicara di forum global, 2-3 menit itulah waktunya. Tapi di situ seninya. Bagaimana kompleks gagasan, kompleks ide disampaikan secara lugas dan ketika Indonesia menyampaikan posisinya tegas, maka kita tidak akan ragu. Kita memperjuangkan penghapusan penjajahan di muka dunia, maka Indonesia tidak akan sungkan mengatakan kepada negara mana pun, hentikan penjajahan di tanah Palestina.
Dan usahakan itu melalui diplomasi seluruh tempat, bukan sekadar statement dari Menlu. Tapi serius menjajaki seluruh kekuatan. Kita menginginkan Indonesia kembali menjadi kekuatan yang disegani.
Dan mulainya dari mana? Dari pemimpin yang menjunjung tinggi etika, yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, pemimpin yang terbuka atas gagasan mempertahankan Indonesia atas ancaman-ancaman baru. Dan itu artinya, kita hadir di berbagai pertemuan global membawa aspirasi Indonesia.
Artikel lain
Koalisi Serius: Revisi Kedua UU ITE Masih Pertahankan Pasal-pasal Karet
KPU Terapkan Aturan Baru Mulai Debat Pilpres Ketiga
Penyebab Kecelakaan KA Turangga-Commuter Line Baraya, KNKT Tunggu Hasil Investigasi
Kita kirim pesan, We will no longer absent, Indonesia will be present, and Indonesia will color the world, and Indonesia absence no more, respected forever (Kita tidak akan absen lagi, Indonesia akan hadir, dan Indonesia akan mewarnai dunia, dan Indonesia tidak akan absen lagi, dihormati selamanya).” (Rep-04)
Sumber: KPU