KARO  

Petani Kopi Karo Kecewa Dengan Bantuan Pembasmi Hama

Ilustrasi

Bantuan atraktan diterima para petani dengan mendapatkan jatah sebanyak tiga unit.

“Pokoknya setiap petani kopi dapat jatah 3 unit. Tak ada kriteria luas kebun kopi, semua dihitung rata,”ungkap Tarigan.

Ditegaskan Tarigan, sejak dipasang hingga saat ini, atraktan dinilai tidak berfungsi.

“Jangankan hama penggerek buah, seekor lalat pun tak ada yang terjerat ke dalam kemasan itu. Makanya kami para petani ini merasa dibodoh-bodohi saja,” kata Tarigan.

Tarigan dan petani kopi lainnya, sebelumnya berkebun jeruk. Namun, karena serang hama, dan komoditi kopi menjadi andalan, mereka pun beralih menanam kopi.

“Tanaman jeruk rusak diserang hama lalat buah, saat ini kopi menjadi salah satu komoditi andalan warga Tanah Karo,” katanya. (Rep-01)