UMY Bukukan 90 Jurnal Internasional di Scopus dan Web of Science

Ilustrasi

Menurut Nurmandi, tidak mudah bagi dosen-dosen tersebut untuk menghasilkan karya tingkat internasional, dikarenakan untuk bisa terindeks Scopus dan Web of Science, jurnal-jurnal tersebut harus memenuhi beberapa syarat yang diterapkan oleh Kemenristekdikti.

Sesuai dengan Permen-PAN-RB Nomor 17 Tahun 2013, untuk menjadi jurnal internasional bereputasi, jurnal harus bisa terindeks di Scopus, Web Of Science, dan atau pangkalan jurnal international lainya.

Kemudian keberkalaan jurnal yang continue, terhindar dari publication ethics (plagiarism), jurnal telah melalui proses pemeriksaan atau penelitian suatu karya atau ide pengarang ilmiah oleh pakar lain di bidang tersebut (peer-reviewed), juga multicultural pada tiap editor, reviewer, writer, yang jika memungkinkan berasal dari 5 benua (Amerika, Australia, Asia Eropa, Afrika).

Untuk memenuhi hal itu, dalam menulis paper jurnal dosen-dosen UMY melakukan penelitian kerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka dari luar negeri antara lain, Korea University, University Kebangsaan Malaysia, Mahidol University, University of Bradford, National University of Ireland Galway, dan University of Adelaide.

Prestasi UMY di tahun 2018 ini, tegas Nurmandi, tidak hanya dari segi peningkatan jumlah jurnal yang terindeks secara internasional.

UMY juga berhasil meraih penghargaan di bidang lingkungan baik melalui Indonesia Green Award maupun penghargaan bidang lingkungan terbaru yakni UI Green Metric World University Rangking dengan menempati posisi 11 Nasional.

Selain itu, pada Juli 2018 UMY juga berhasil meraih penghargaan SINTA Award yang diberikan oleh Kemenristekdikti atas kemampuan UMY dan salah satu dosen UMY dalam menghasilkan riset ilmiah yang cukup banyak. (Rep-04 | Rel)