Penyakit ini masih saja menjadi persoalan kesehatan global, diperkirakan terdapat 5 juta pasien lupus tersebar di seluruh dunia dan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Nyoman menyebutkan, penyebab lupus belum diketahui secara pasti. Berbagai faktor diduga berperan pada patofisiologis lupus seperti faktor genetika, infeksi, dan lingkungan. Seperti polusi dan makanan tidak sehat.
Penyakit ini, kata Nyoman, tidak dapat disembuhkan, namun bisa dikendalikan. Sehingga terdapat kemungkinan untuk kambuh apabila daya tahan tubuh menurun.
Nyoman mengimbau para penderita lupus (odapus) untuk menjaga kondisi tubuh dengan baik.
“Penyakit ini bisa kumat, karenanya pasien tidak boleh kecapekan, tidak boleh stres, dan hindari berjemur,” ujarnya.
Disamping itu pengendalian lupus dapat dilakukan dengan rutin memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, penyakit ini dapat berbahaya jika tidak terkontrol ditangani dengan baik. Apabila lupus sudah menyerang organ dalam seperti paru-paru, ginjal hingga otak maka pasien sulit tertolong.
“Rata-rata ketidak berhasilan lebih dikarenakan pasien yang tidak rajin kontrol,” kata Nyoman.
Menjaga pola hidup sehat juga penting dilakukan seperti menghindari makanan cepat saji, makanan yang diolah dengan dibakar, serta merokok.
“Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup odapus,” kata Nyoman. (Rep-04 | Rel)