Pemerintah Tulis Ulang Sejarah Indonesia, DPR: Jangan Kaburkan Fakta Sejarah

Relief pasukan gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, Yogyakarta, sejarah Indonesia. Foto Dok Rienews.com.
Relief pasukan gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, Yogyakarta, sejarah Indonesia. Foto Dok Rienews.com.

Ketua DPR RI mengingatkan agar tidak tergesa-gesa dalam menyusun kembali narasi sejarah nasional.

“Namanya penulisan sejarah itu harus dilakukan secara hati-hati,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan pemerintah sedang menulis ulang sejarah nasional Indonesia dan akan memasukkan periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Joko Widodo.

Dia menegaskan, sejarah Indonesia perlu ditulis ulang karena sejarah nasional terakhir kali ditulis pada era sebelum Presiden SBY, tahun 2012.

Artikel lain

Gubsu Bobby Puji Fasilitas Autogate dan PMI Lounge Bandara Kualanamu

Jurnalis Faridl Lawan CNN Indonesia, Tim Hukum Kirim Kontra Memori Kasasi

Tidak Miliki Dokumen, Imigrasi Medan Tangkap 23 WN Bangladesh

Penulisan ulang sejarah ini, kata Fadli Zon, dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia, dan akan melibatkan 100 lebih sejarawan dari semua perguruan tinggi. (Rep-02)

Sumber: DPR RI