Titik Api di Sumatera dan Kalimantan Masih Tinggi

Pemadaman kebakaran hutan dan lahan dari udara oleh Satgas Udara menggunakan helikopter. [Foto Sipongi MenLHK | Rienews]

“Hal ini menyebakan kualitas udara di Kalsel lebih baik dibanding Kalteng dan Kalbar,” ujar Agus.

Petugas pemadam kebakaran berdoa saat menghadapi kebakaran hutan dan lahan. [Foto BNPB | Rienews]
Operasi TMC Terus Dilakukan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  (BPPT) hingga Sabtu 21 September 2019, terus melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi karhutla di wilayah Kalimantan dan Sumatera.

Agus mengungkapkan, operasi dilakukan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengirimkan informasi potensi awan hujan sebagai target penyemaian.

Operasi TMC pada Jumat 20 September 2019 kemarin, berhasil menyebar garam 800 kilogram di Kalimantan Barat, 1.500 kilogram  di Kalimantan Tengah dan 2.400 kilogram di Riau dan hujan turun di beberapa wilayah di Kalimanran Barat,  Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Riau.

Pesawat operasional TMC di Kalimantan diterbangkan dari Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalteng, dengan menggunakan Pesawat TNI AU.

Pesawat dengan tipe CN-295 tersebut berkapasitas 2.400 kilogram. TMC juga dilakukan dengan pesawat TNI AU jenis Cassa 212-200 yang berpangkalan di Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalbar.

Sementara itu, operasi TMC di wilayah Sumatera dilakukan dari Pangkalan Udara Roesmin Noerjadin, Pekanbaru, Riau, dengan  menggunakan pesawat TNI AU. Pesawat yang digunakan berjenis Hercules C-130 dengan kapasitas 4.000 kilogram dan Cassa 212-200 yang berkapasitas 800 kilogram. (Red)