RIENEWS.COM – DPR bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Program (EVP) yang diikuti 12 parlemen negara sahabat dan 3 organisasi internasional. Kegiatan pemantauan berlangsung di Bali pada tanggal 12-15 Februari.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Sukamta mengatakan kegiatan ini kesempatan untuk menunjukkan kualitas demokrasi Indonesia kepada negara-negara sahabat. Juga upaya membangun citra DPR sebagai parlemen modern dan terbuka.
“Ini komitmen kami untuk mengundang para observer dari negara-negara sahabat. Itu bagian dari resiprokal juga, karena kami juga diundang negara-negara, kemudian kami mengundang balik. Kami juga berkepentingan agar pemilu ini bisa disaksikan negara-negara sahabat, terutama parlemen di seluruh dunia,” kata Sukamta, Kamis, 8 Februari 2024.
Selain peninjauan lapangan, juga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang akan membahas sistem dan penyelenggaraan Pemilu 2024. Sukamta mengatakan FGD ini diadakan untuk menunjukkan kepada para observer, bahwasa Pemilu yang diselenggarakan oleh Indonesia cukup unik dan rumit.
“Jadi FGD ini, kami mau memperlihatkan proses Pemilu yang menjadi salah satunya yang begitu complicated di dunia. ada Presiden, DPR, DPRD, DPD, tapi kami damai-damai saja. Kami juga ingin mereka memberikan kesan dan pesan serta menjadi sarana tukar pikiran terkait proses kepemiluan yang ada,” jelas dia.
Sukamta berharap semuanya dapat berjalan lancar dan para observer dapat memberikan masukan bagi Indonesia, terkait dengan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun ke depannya. Lebih lanjut, Sukamta juga menekankan agar seluruh pemangku kebijakan yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu agar bisa menjaga kredibilitasnya karena akan disaksikan banyak negara.
Artikel lain
H-6 Pemungutan Suara, KPU Masih Lantik Anggota KPUD Daerah
Kampus Ajarkan Mahasiswa Jadi Pemilih Cerdas dan Pengawas Pemilu