RIENEWS.COM – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memutuskan penanganan secara masif terhadap hama lalat yang menyerang buah jeruk. Kondisi ini telah meresahkan petani jeruk sejak 2014, terutama petani di Kabupaten Karo. Serangan hama ini berdampak turunnya produksi jeruk Sumatera Utara hingga 50 persen, dan menyebabkan petani enggan menanam jeruk.
“Langkah pertama kita akan intervensi serangan lalat buah, tetapi tentu kita akan mendata, menyusun teknis penanggulangannya yang paling tepat, dan sosialisasi kepada masyarakat. Karena ini harus dilakukan serentak, bersama-sama,” kata Gubernur Sumut (Gubsu) Bobby Nasution dalam Rakor Produksi dan Hilirisasi Komoditas Jeruk di Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro, Medan, pada Rabu, 21 Mei 2025.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, saat ini 87,1 persen lahan pertanian jeruk terkena serangan lalat buah. Ini membuat petani-petani jeruk semakin enggan untuk kembali menanam jeruk.
Menurut Bobby, saat ini produsen terbesar buah jeruk adalah Provinsi Jawa Timur, dan Sumatera Utara berada di peringkat kedua.
“Bayangkan, dengan keadaan kita seperti ini pun kita masih nomor dua. Kalau kita maksimalkan, kita bisa nomor satu, bahkan diperhitungkan secara internasional,” tegas Bobby.
Pakar Kultur Jaringan, Prof Luthfi Aziz Mahmud Siregar mengatakan, selain teknologi, salah satu yang terpenting dalam penanganan hama lalat buah ini adalah kesadaran petani, jadi dibutuhkan pendampingan kepada petani agar mengelola tanaman jeruknya secara profesional.
Artikel lain
Petani Jeruk Karo Alami Serangan Hama Lalat
Kejari Karo Tahan Tiga Tersangka Korupsi Pupuk Subsidi Senilai Rp991 Juta
Pemprov Sumut Siapkan Pergub Operasional dan Perlindungan Driver Ojol